Google Translate to

Indo

Minggu, 06 Februari 2011

Bagaimana Pasang Meta Tag Untuk Mengoptimalkan Search Engine

 

Meta Tag,  Nama asli  META ELEMENT, berperan penting saat meng-index blog dengan lebih baik sehingga Blog lebih Search Engine Friendly. Penggunaannya bertujuan agar blog di posisi teratas pada Mesin Pencari dari yang paling mungkin dicapai oleh blog Anda.  META Tag digunakan oleh kebanyakan SE utama, seperti Google, Yahoo, MSN atau web service lain, untuk meng-indeks website berdasarkan keyword dan deskripsi situs.

META TAG adalah teks tersembunyi yang akan ditaruh di bagian HEAD kode HTML. Salah satu alat dari  teknik SEO (Search Engine Optimalization) ini fungsinya sama pentingnya dengan title Blog Anda jika berharap dapat ditemukan di sebagian besar SE.  Singkatnya menyisipkan meta tag dalam kode HTML bertujuan meningkatkan trafik kunjungan ke blog Anda.

Meta tag menurut w3school,  ‘Metadata is information about data’ atau   sebagai penjelasan singkat atas data yang akan disampaikan. Metadata ini ditempatkan sebagai TAG (informasi) pada sebuah web/blog dan tidak akan dimunculkan di halaman (page) situs, 

Tag ini punya 4 atribut valid yaitu content, http-equiv, name, dan scheme. Namun atribut yang sering yang digunakan adalah content dan name saja dan yang lain jarang digunakan.

Cara Memasangkan Meta Tag Di BLOGGER

1.     Login ke Account Blogger dengan memasukkan Gmail dan password 
       | Dashboard  |  Layout (Rancangan) |  klik  Edit HTML.

2.     Backup template Anda dan SAVE sebelum mengedit HTML,  jadikan ini
        kebiasaan untuk dilakukan agar jika error bisa kembali ke template
        semula. Klik Download Template Lengkap dipojok kanan atas,

3.     Klik Expand Template agar setiap perubahan HTML dapat di-eksekusi.

4.     Anda copy tag-tag ini :

        <meta name="description" content="Deskripsi Blog Anda" />
        <meta name="keywords" content="Keyword1, keyword2" />
        <meta name="author" content="Nama Pemilik Blog" />
        <meta content="index, follow;" name="robots">

Gantilah variabel-variabel huruf tebal sesuai dengan blog Anda :
#   "Deskripsi Blog Anda" diganti KATA-KATA yang bersumber dari elemen 
     MENGENAI BLOG SAYA
#   keyword yang dimasukkan minimal 4 kata / frase yang relevan dengan
     blog. Lakukan eksplorasi katakunci dari konten blog, Cara penulisannya
     dipisahkan tanda koma. 

CONTOH untuk blogku sebagai berikut  :

<meta name="description" content="Bisnis Berbasis Syari’ah terbukti paling tahan terhadap krisis ekonomi dan sangat elastis merespon Fluktuasi Finansial. Prinsipnya Menjamin Bisnis Berkeadilan Aman Menenteramkan Saling-Menguntungkan Blog ini juga hadir di hadapan Anda di tengah kegalauan betapa sulit mendidik dan membentuk kepribadian anak dengan nilai agama dari kebeningan mata-air Wise and Wisdom dari kejernihan sanubari dan lekatnya Burning Spirit of Jihad. Sementara tetap dapat memegang teguh Ajaran Agamanya dalam menjalani kehidupan Seperti ikan yang dagingnya tetap tawar meski hidup dalam asinnya air laut Oh Yaaa … ayuhai anak Yaaa … ayuhai  … bunayya." />
<meta name="keywords" content="Syari’ah, asuransi, mobil" />
<meta name="author" content="eddy Yusuf zulkarnaim" />
<meta content="index, follow;" name="robots">

Catatan ERROR yang saya alami :

*   konten ‘descrition’ diatas sebanyak 628 karacter dan  melebihi syarat
    maksimal 250.

perbaikan : menghilangkan  semua tanda apostrof, kata sambung, titik dll sehingga menjadi : 

'krisis ekonomi elastis Fluktuasi Finansial prinsip menjamin bisnis berkeadilan Aman Menenteramkan Menguntungkan Mendidik membentuk kepribadian anak nilai agama Wise Wisdom nurani sanubari Burning Spirit Jihad Ajaran ISLAM kehidupan ikan laut' (242 karakter)

*   Tidak boleh ada tanda aphostrophe (seperti : tanda ‘ “ – . , : = dll).

*   Keyword hanya 3, minimal 4 kata / frase yang relevan dengan isi blog.

Pasca Correction : (sudah final dan siap dipasang !)

<HEAD>
<TITLE>inspiring quote</TITLE>
<META CONTENT='syariah,akhlak,asuransi kerugian,takaful,islam' NAME='Key
words'/>
<META CONTENT='krisis ekonomi elastis Fluktuasi Finansial prinsip menjamin bisnis berkeadilan Aman Menenteramkan Menguntungkan Mendidik membentuk kepribadian anak nilai agama Wise Wisdom nurani sanubari Burning Spirit Jihad Ajaran ISLAM kehidupan ikan laut' NAME='Description'/>
<META CONTENT='yusuf.edyempi@gmail.com' NAME='Author'/>
<!-- META Tags generated by http://submitexpress.com/metatag.html -->
</HEAD>

4.    Klik PRA-TINJAU (PREVIEW)

5.    Jika tak ada error Klik SAVE TEMPLATE dan tunggulah proses simpan.

Hasil Analisis menggunakan Meta Tag Analyzer sebagai berikut  :
( Bisa diakses via http://www.submitexpress.com )

----------------------------------------------------------------------
Meta tags report for   : http://yusufzulkarnain.blogspot.com

Title:    15
inspiring quote

Description:    242
krisis ekonomi elastis Fluktuasi Finansial prinsip menjamin bisnis berkeadilan Aman Menenteramkan Menguntungkan Mendidik membentuk kepribadian anak nilai agama Wise Wisdom nurani sanubari Burning Spirit Jihad Ajaran ISLAM kehidupan ikan laut

Keywords:  47
syariah,akhlak,asuransi, kerugian,takaful,islam

Author:   23
yusuf.edyempi@gmail.com

Meta tags analysis.

Title:
Title meta tag contains no errors.
This tag contains 15 characters.


Title relevancy to page content is excellent.
The Title relevancy to page content is 100%.

Description:
Description meta tag contains no errors.
This tag contains 242 characters.


Description relevancy to page content is very good.
The Description relevancy to page content is 97%.

Keywords:
Keywords meta tag contains no errors.
This tag contains 6 keywords and 47 characters.


Keyword relevancy to page content is fair. However, this is not necessarily bad if you have a lot of content. The most important factor is to have your keywords on the page a few times.
The keywords relevancy to page content is 83%.

< Selesai >
Wallaahu a'lam bis sawab

Kamis, 03 Februari 2011

Pemicu Keruntuhan Imperium Portugis di Tangan Mujahid Islam Maroko *

 

sultan imperium islam PORTUGIS dan Spanyol bangsa Eropa pertama yang merintis Penjelajahan, Dunia Kristen  berjuang mencari route baru ke Dunia Timur sesudah sultan kekhalifahan Turki Utsmani, Muhammad II al Fatih (30/Maret 1432 - 3/Mei 1481 M) di usia 21 tahun menaklukkan  Constantinople ibukota Bizantium (Romawi Timur)  pada tanggal 29 Mei 1453 - setelah pengepungan 57 hari -  yang membuat Eropa mengalami isolasi ekonomi dari dunia timur. Semangat perang Salib pun mengalami metamorfose dalam bentuk mencari sumber ekonomi baru (Gold), wilayah baru (Glorious) dan misi penyebaran Kristen (Gospel).

PORTUGIS menjadi imperium yang diperhitungkan dunia internasional pada awal abad ke-16. Kapal-kapal Portugis telah mendarat di Benua Baru Amerika dan kapal Eropa pertama yang menjelajahi belahan dunia lain di timur; Maluku, Malaka, Goa, Macau dan Timor Leste. Kejayaannya berkibar dan bersaing dengan bangsa Eropa lain yang juga berjuang mencari dunia baru.

Tapi hanya separuh abad usia Imperium Portugis. Nasib tragis  dialami Pasukan Portugis di Marokko Afrika Utara pada 4 Agustus 1578 M yang merontokkan kedigdayaannya tanpa pernah bisa bangkit lagi hingga kini.

pejuang mujahiddin Muslim menghadang kafir salib Battle at Ksar el Kebir, depicting the encirclement of the Portuguese army on the left. (sumber : Ksar el Kebir>Wikipedia - The Battle of Three Kings )

Pemicu yang melemahkan kekuatan dan melenyapkan Imperium Portugis adalah The Battle of Ksar El Kebir (Arabic: معركة القصر الكبير‎), juga dikenal sebagai Battle of Three Kings (Arabic: معركة الملوك الثلاث‎) atau di Marokko dikenal sebagai "Battle of Oued El Makhazeen" ( معركة وادي المخازن‎) dan di Portugal lebih dikenal sebagai batalha de Alcácer-Quibir adalah Pertempuran Besar dan Utama yang berjalan sangat singkat (4 jam 20 menit) pada tanggal 4 August 1578 di Marokko utara, dekat kota Ksar-el-Kebir yang terletak diantara kota Tangier and Fez.

peta posisi pasukan islam dan kafir kristen

The Battle of Three Kings di Alcácer-Quibir menjadi kenangan terpahit dalam sejarah petualangan Portugis yang ingin menjajah Maroko, Afrika Utara. Bahkan dalam  Ensiklopedia Wikipedia  ten-tang sejarah Imperium Portu-gis (Portuguese Empire), peristiwa sebesar ini tidak  disinggung sedikit pun sebab sudah menjadi aib besar takluk di tangan mujahiddin (pejuang Muslim).

Bayangkan Sebanyak 40.000 Mujahiddin (pejuang Islam) berhasil menghancurkan 125.000 pasukan Portugis dan sekutunya yang mengagresi kesultanan Marokko. Lebih dari 100.000 mati dan hanya 100-an orang lolos menuju pantai dan 16.000 ditawan. Inilah bukti nyata pertolongan Allah.

Geopolitik Wilayah Mediterania (Laut Tengah)

Pada tahun 1578, Kekhalifahan Turki Utsmaniyah pada puncak kejayaan di bawah Sultan Sulaiman Qonuni. Wilayahnya meliputi Turki saat ini hingga di perbatasan Hungaria di sebelah barat, Timur Tengah (Syiria hingga Hijaz), Mesir dan seluruh wilayah Afrika Utara minus Maghrib (Maroko). Laut Tengah berada dalam hegemoni Utsmaniyah. Terjalin pula persekutuan erat dengan Perancis sehingga Eropa pun terpecah belah, namun memiliki semangat yang sama, penjelajahan dan penaklukkan dunia baru.

Persaingan penjelajahan dan penaklukkan dunia baru berlangsung begitu cepat dan dipenuhi pertumpahan darah. Kapal-kapal Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Italia melanglang buana sejak penemuan Amerika oleh Colombus tahun 1492 M dan penemuan ladang emas Inca-Maya oleh Cortez dan untuk itu dilakukan  pembantaian bangsa Inca-Maya.

Tahun 1578, di Maroko terjadi konflik kekuasaan antara Abu Abdullah Muhammad Mutawakkil as-Sa’di dengan pamannya, Amir Abdul Malik. Setelah kalah oleh sang paman, as-Sa’di lantas meminta bantuan kepada raja Portugis, Sebastian, untuk mengalahkan Abdul Malik yang beraliansi dengan Turki Utsmani yang saat itu dipimpin Sultan Sulaiman al-Qonuni.

Permintaan itu dengan senang hati diterima oleh Sebastian yang juga memiliki misi penaklukan negeri muslim di Afrika Utara. Didorong fanatisme Katolik, perluasan imperium dan semangat perang salib, datanglah Sebastian bersama sukarelawan Spanyol, tentara bayaran dari Jerman, Italia serta tokoh Inggris berpengaruh, Thomas Stukley. Sejumlah 500 kapal dipergunakan untuk menyeberangkan pasukan Portugis ke Maroko dengan jumlah pasukan 23.000 (sumber Barat), sementara sejarawan muslimin menyebutkan pasukan musuh sejumlah 125.000 orang.

Pengkerucutan jumlah pasukan biasa dilakukan sejarawan Barat untuk membuat pemakluman atas kekalahannya. Untuk besar jumlah pasukan muslimin, baik sumber Barat maupun muslimin menyebutkan jumlah yang sama, yakni 40.000 orang, yang terdiri dari 35.000 pasukan Abdul Malik dan 5.000 pasukan bantuan Utsmaniyah.

Menjelang Pertempuran Tiga Raja

Pasukan Portugis mendarat tanggal 24 Juni 1578 di Arzila, Maroko. Seruan jihad segera berkumandang di seluruh penjuru Maroko,  “Pergilah kalian ke Wadil Makhazin untuk berjihad di jalan Allah!”                                        Maka berdatanganlah dari seluruh Maroko para mujahidin dan dipimpin amir Abdul Malik al-Mu’tashim Billah siap menghadapi penyerang.

As-Sa’di pun melancarkan perang opini dan fatwa untuk memecah belah muslimin melalui suratkepada penduduk Maroko yang berbunyi,                  “Saya tidak pernah meminta bantuan kepada orang2 Kristen, kecuali saat tidak dapat bantuan lagi dari muslimin. Bukankah para ulama mengatakan, ‘Boleh saja bagi manusia meminta bantuan pada siapa saja atas orang yang merampas haknya dengan semua cara yang bisa dia lakukan.’                                                                                               Dengarkanlah ancaman Allah, “Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.” (al-Baqarah : 279).”

Opini as-Sa’di segera mendapat jawaban keras dari ulama-ulama Maroko, setelah pembukaan surat tahmid dan sholawat,
“… Adapun perkataanmu bahwa kau kembali kepada mereka tatkala tidak ada lagi pertolongan dari muslimin, maka di dalamnya ada larangan yang akan mendatangkan kemurkaan Rabb-Mu.

Salah satunya adalah karena engkau meyakini bahwa sesungguhnya semua kaum muslimin berada dalam kesesatan, dan sesungguhnya kebenaran tidak bisa ditegakkan kecuali dengan bantuan orang2 Kristen. Kita berlindung kepada Allah.                                                                    Kedua, sesungguhnya kamu meminta pertolongan kepada orang2 kafir untuk memerangi muslimin.
Padahal Rasululllah bersabda, “Sesungguhnya saya tidak pernah meminta pertolongan pada orang-orang yang menyekutukan Allah.”

Engkau sendiri telah membanggakan diri dalam suratmu bersama gerombolan orang2 Romawi yang kini berada bersamamu. Dan kau merasa terangkat dengan datangnya raja itu dengan tentaranya. Lalu bagaimana posisimu dengan firman Allah berikut,
“Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang kafir tidak menyukai.” (At-Taubah : 32)

Amir Abdul Malik juga mengirimkan surat kepada raja Portugis Sebastian,   “Sesungguhnya pengaruhmu telah nampak sejak engkau pertama kali keluar dari negerimu, sedangkan engkau membawa permusuhan. Maka janganlah engkau bergerak dulu sebelum kami datang kepadamu. Jika itu engkau lakukan, maka engkau benar2 seorang Kristen  pemberani.  Dan jika tidak, maka engkau tidak lebih dari anak anjing. Bukanlah sikap pemberani dan bukan pula ksatria jika seseorang datang pada penduduk yang tidak terlindungi dan dia tidak menanti orang2 yang siap perang.”

Surat ini membuat marah Sebastian namun berhasil membuatnya memutuskan untuk menunggu meskipun penasihat dan komandan perangnya meminta untuk tetap segera melakukan pendudukan. Strategi Abdul Malik berhasil.

Bertemulah 125.000 pasukan Portugis dan 40.000 pasukan muslimin di sebuah daerah yang bernama Istana Besar (Ksar al-Kabir), lebih 100 km di sebelah selatan Tangier dan 20 km jauhnya dari pantai. Kecerdasan taktik Abdul Malik berhasil memancing dan mengisolasi pasukan Sebastian dari pasukan artileri armada kapalnya di pantai. Pasukan kavaleri juga dikirimkan untuk menghancurkan jembatan di belakang Sebastian sehingga memutus jalur bantuan dan pelarian musuh.

Abdul Malik mengatur meriam artileri di bagian depan kemudian pasukan infantri dan pemanah di tengah memanjang serta kavaleri kudanya di sayap kanan dan kiri. Sebenarnya Abdul Malik menderita sakit parah, namun semangat jihadnya yang menggelora membuatnya tegar.
“Sejak kapan seseorang yang sakit mendapat pengecualian dalam jihad di jalan Allah?” Jawabnya ketika diminta tidak terjun di medan perang.

D-Day Hari Bersejarah

Senin 30 Jumadil Akhir 986 H atau 4 Agustus 1578 M menjadi hari bersejarah, baik bagi Portugis maupun Maroko dan khususnya dunia Islam. Pagi itu Sultan Abdul Malik berdiri di depan pasukannya menyampaikan khutbah jihad menjelang perang.

Ia membacakan ayat_ayat Allah yang menggelorakan jihad,                       Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar2 Maha Kuat lagi Maha Perkasa.(al-Hajj : 40).
Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(al-Anfal : 10).
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).(al-Anfal : 15).

Sultan Abdul Malik terus membakar semangat muslimin untuk mati syahid. Di seberang mereka pun para kardinal Portugis melakukan hal yang sama, membakar semangat pasukannya yang dipimpin Raja Sebastian. Pasukan Portugis menjadikan perang ini sebagai bagian dari Perang Salib.

Perang ditandai dengan 10 letusan meriam dari kedua belah pihak. Takbir menggema dari pasukan Islam menggetarkan siapa pun yang mendengar. Majulah kedua pasukan saling merangsek.

Sultan Abdul Malik maju di barisan depan menyerang pasukan tengah musuh. Namun penyakit yang parah membuatnya harus dibawa kembali ke tenda. Di tenda ia hanya ditemani saudaranya Ahmad al-Manshur serta pengawalnya Ridwan al-Alaj, Sultan memberikan intruksi perang dan meminta kematiannya disembunyikan dari mujahidin hingga akhirnya Sultan Abdul Malik pun wafat.

Gelora jihad disertai taktik perang jitu berhasil menekan pasukan Sebastian baik di barisan tengah maupun sayap. Pasukan Islam Marokko dibantu 5.000 pasukan kavaleri elit Janisari Utsmaniyah merupakan momok menakutkan bagi Eropa, berhasil menggulung pasukan sayap Portugis. Seluruh pasukan Portugis lari mundur ke jembatan Sungai Wadil Makhazin.

Sayangnya jembatan harapan itu telah dihancurkan, aroma kematian pun menghinggapi pasukan Kristen Portugis, banyak yang mati tercebur ke sungai, termasuk as-Sa’di dan Sebastian yang mayatnya tidak pernah ditemukan, sisanya tertawan dan terbunuh. Pertempuran besar ini hanya berlangsung Selama 4 jam 20 menit, Allah menunjukkan pertolongan-Nya dengan menghinakan pasukan Portugis di negeri muslimin.

Sesudah perang Besar ini, naiklah Ahmad al-Manshur sebagai Sultan menggantikan saudaranya. Kabar kemenangan segera tersebar di seluruh negeri muslim dan disambut dengan suka cita. Wibawa muslim khususnya Maroko meningkat sehingga datanglah utusan-utusan dari berbagai negeri Eropa mengirimkan hadiah dan hubungan dagang.

Di sisi lain, sejarah Portugis mulai memasuki masa kegelapan yang sangat panjang. Imperiumnya mulai runtuh dan dicaplok oleh negara2 Eropa lain, hanya wilayah kecil tersisa Timor Leste. Kerajaan Portugis sendiri akhirnya dikuasai Spanyol selama berabad-abad.

Allah Azza wa Jalla membuktikan pertolongan-Nya dalam Perang Istana Besar hingga terusir pasukan kristen yang hendak menjajah negeri muslim. Allah mengilhamkan kemampuan strategi dan taktik cerdas kepada Sultan Abdul Malik sehingga musuh yang tiga kali lipat jumlahnya dapat dihancurkan total. Semoga menjadi ilham bagi perjuang Islam di seluruh dunia.[www.hidayatullah.com]

Review Sejarah :

ALLAH swt. telah mempergilirkan pasang-surut semua peradaban dan sejarah semua bangsa tanpa pengecualian. Keadilan dan kasih sayang Allah meliputi keseluruhan umat manusia, baik mereka yang beriman maupun kafir atau pagan. 

Kita dapat mereview sejarah dan peradaban Babilonia, China – Tiongkok, Mesir, Persia, Macedonia – Yunani, Romawi, Sejarah Perluasan Wilayah Islam dan Kehancuran fatal kota paling maju peradabannya (bagdad) oleh serangan suku bangsa Mongolia dipimpin Hulaghu Khan. Sementara daulah Islam di Spanyol (Andalusia) mulai menuju kehancuran. Dan seiring dengan kemunduran peradaban dan hilangnya wilayah Islam di Spanyol  Eropa Barat mulai bangkit menjelajah Dunia Baru yang menjadikan peradaban mereka paling tinggi hingga sekarang.

Sumber :
1). Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Ustmaniyyah oleh Ali Muhammad As  Shalabi.
2).  www.wikipedia.org, Battle of Three Kings.

Sabtu, 08 Januari 2011

Bagaimanakah Cara Meraih Kebahagiaan ? ( Bagian 2)

 

Berikut ini script dialog bersumber dari rubrik "Kabar Dari New York" di www.hidayatullah.com. Kisah seorang Profesor Senior wanita Yahudi dari New York University untuk menemukan Kebahagian Sejati dalam pelukan Islam. Setelah 3 tahun melakukan penelitian intensif  kehidupan masyarakat Afghanistan – Pakistan yang menderita akibat selalu di landa perang sejak tahun 1979 dan kemiskinan hingga saat ini. 

Penderitaan Mereka adalah Inspirasi Hidayah

Tuesday, 27 April 2010 17:54

Profesor beragama asli Yahudi ini mengaku takjub melihat kehidupan orang Pakistan dan Afghan. Ketakjuban membawanya menuju Islam.

Oleh: M. Syamsi Ali
clip_image001DUA minggu lalu, selepas Jumat saya menemukan secarik kertas di atas meja kantor saya di Islamic Cultural Center of New York. Isinya kira-kira berbunyi, “I have been trying to reach you but never had a good luck! Would you please call me back? Karen.”

Berhubung karena berbagai kesibukan lainnya, saya menunda menelepon balik Karen hingga dua hari lalu. “Oh! thank you so much for getting back to me!” jawabnya ketika saya perkenalkan diri dari Islamic Center of New York. “I am really sorry for delaying to call you back,” kataku, sambil menanyakan siapa dan apa latar belakang sang penelpon.

“Hi, I am sorry! My name is Karen Henderson, and I am a professor at the NYU (New York University),” katanya.
“And so what I can do for you?”  tanyaku. Dia lalu menanyakan jika saya ada beberapa menit untuk berbicara lewat telepon. “Yes, certainly I have, just for you, professor!" candaku. "Oh ... that is so kind of you ! ” jawabnya.

Karen kemudian bercerita panjang mengenai dirinya, latar belakang keluarganya, profesinya, dan bahkan status sosialnya.
“Saya adalah seorang professor yang mengajar sosiologi di New York University,” demikian dia memulai. Namun menurutnya lagi, sebagai sosiolog, dia tidak saja mengajar di universitas tapi juga melakukan berbagai penelitian di berbagai tempat, termasuk luar negeri.

Karen sudah pernah mengunjungi banyak negara untuk tujuan penelitiannya, termasuk dua negara yang justru disebutnya sebagai sumber inspirasi. Yaitu Pakistan dan Afghanistan.
"Saya menghabiskan lebih dari 3 tahun di negara ini, sebagian besar di desa-desa," katanya. "Selama tiga tahun, saya punya banyak kenangan tentang orang-orang. Mereka sangat menakjubkan," lanjutnya.

Tidak terasa Karen berbicara di telepon hampir 20 menit. Sementara saya hanya mendengarkan dengan serius dan tanpa menyela sekalipun. Selain itu Karen berbicara dengan sangat menarik, informatif, dan disampaikan dalam bahasa yang jelas, membuat saya lebih tertarik mendengar. Mungkin karena dia adalah seorang professor, jadi dalam berbicara dia sangat sistematis dan eloquent.

"Karen, itu adalah cerita yang sangat menarik. Saya yakin apa yang Anda lakukan seperti pengalamanku juga. Saya tinggal di Pakistan 7 tahun, dan memiliki kesempatan untuk mengunjungi banyak daerah-daerah yang tidak Anda sebutkan, " kataku.
"Tapi apa kau ingin menceritakan cerita ini?" tanyaku Lagi.

Nampaknya Karena menarik napas, lalu menjawab. Tapi kali ini dengan suara lembut dan agak lamban.
"Sir, saya ingin tahu Islam lebih lanjut, agama orang-orang ini. Mereka adalah orang-orang manis, dan saya pikir saya telah terinspirasi oleh mereka dalam banyak hal, " katanya.

Tapi karena waktu yang tidak terlalu mengizinkan untuk saya banyak berbicara lewat telepon, saya meminta Karen untuk datang ke Islamic Center keesokan harinya, Sabtu lalu. Dia pun menyetujui dan disepakatilah pukul 1:30 siang, persis jam ketika saya mengajar di kelas khusus non-muslim, Islamic Forum for non-Muslims.

Keesokan harinya, Sabtu, saya tiba agak telat. Sekitar pukul 12 siang saya tiba, dan pihak security menyampaikan bahwa dari tadi ada seorang wanita menunggu saya. “She is the mosque.” (maksudnya di ruang shalat wanita). Saya segera meminta security untuk memanggil wanita tersebut ke kantor untuk menemui saya.

Tak lama kemudian datanglah seorang wanita dengan pakaian ala Asia Selatan (India Pakistan). Sepasang shalwar dan gamiz, lengkap dengan penutup kepala ala kerudung Benazir Bhutto.
Hi, sorry for coming earlier! I can wait at the mosque, if you are still busy with other things,” kata wanita baya umur 40-an tahun itu. Dia jelas Amerika berkulit putih, kemungkinan keturunan Jerman.

Not at all, professor! I am free for you,” jawabku sambil tersenyum.
“Silakan duduk dulu, aku pamit sekitar lima menit," mintaku untuk sekedar melihat-lihat weekend school program hari itu.
Setelah selesai melihat-lihat beberapa kelas pada hari itu, saya kembali ke kantor. “I am sorry Professor!” sapaku.

“Please do call me by name, Karen!” pintanya sambil tersenyum.

“You know, saya lebih senang memanggil seseorang penuh penghormatan. Dan aku benar-benar tak tahu bagaimana harus memanggil Anda,” kataku. "Di sejumlah negara, orang suka dikenal dengan gelar profesional mereka. Tapi aku tahu, di  Amerika tidak,” lanjutku sambil ketawa kecil.

Kita kemudian hanyut dalam pembicaraan dalam berbagai hal, mulai dari isu hangat tentang kartun Nabi Muhammad SAW di sebuah komedi kartun Amerika, hingga kepada asal usul Karen itu sendiri.

“Saya adalah seorang kelahiran Yahudi. Orangtua saya orang Yahudi, tetapi Anda tahu, terutama ayahku, dia tidak percaya pada agama lagi,”
Bahkan menurutnya, ayahnya itu seringkali menilai konsep tuhan sebagai sekedar alat repression (menekan) sepanjang sejarah manusia.

Namun menurut Karen, walaupun tidak percaya agama dan mengaku tidak percaya tuhan, ayahnya masih juga merayakan hari-hari besar Yahudi, seperti Hanukkah, Sabbath, dll.
“Perayaan ini, sebagai orang Yahudi kebanyakan, tidak lebih dari warisan tradisi,  “ jelasnya. "Yudaisme adalah saya pikir bukan agama, dalam arti lebih tentang budaya dan keluarga, “ tambahnya.

Dalam hatiku saya mengatakan semua itu bukan baru bagi saya. Sekitar 60 persen lebih Yahudi Amerika Serikat adalah dari kalangan sekte ‘reform’ (pembaharu). Mereka ini ternyata telah melakukan reformasi mendasar dalam agama mereka, termasuk dalam hal-hal akidah atau keyakinan.

“Sekte reform” misalnya, sama sekali tidak percaya lagi kepada kehidupan akhirat. Saya masih teringat dalam sebuah diskusi di gereja Marble Collegiate tahun lalu tentang konsep kehidupan.
Pembicaranya adalah saya dan seorang Pastor dan Rabbi dari Central Synagogue Manhattan. Ketika kita telah sampai kepada isu hari Akhirat, Rabbi tersebut mengaku tidak percaya.

Tiba-tiba seorang hadirin yang juga murid muallaf saya keturunan Rusia berdiri dan bertanya, “Jadi, jika Anda tidak percaya pada kehidupan setelah kematian, mengapa Anda harus pergi ke rumah ibadat, mengenakan yarmukka, memberi amal, dll? Mengapa Anda merasa perlu bersikap jujur, bermanfaat untuk orang lain? Dan mengapa kita harus menghindari hal-hal yang harus kita hindari? " begitu pertanyaannya.

Sang Rabbi hanya tersenyum dan menjawab singkat, “Kami melakukan semua karena apa yang harus kita lakukan,” ujarnya.  Mendengar jawaban sang Rabbi, semua hadirin hanya tersenyum, dan bahkan banyak yang tertawa.

Kembali ke Karen, kami hanyut dalam dialog konsep kebahagiaan. Menurutnya, sebagai sosiolog, dia telah melakukan banyak penelitian dalam berbagai hal yang berkaitan dengan bidangnya. Pernah ke Amerika Latin, Afrika, Eropa, dan juga Asia , termasuk Asia Selatan.

"Tapi satu hal yang harus aku ceritakan padamu, orang-orang Pakistan dan Afghan adalah orang-orang sangat menakjubkan,” katanya mengenang.
"Apa yang membuat Anda benar-benar heran tentang mereka,” tanyaku.       

“Banyak, religiusitas mereka. Antara lain komitmen mereka terhadap agama. Tapi saya rasa yang paling menakjubkan tentang mereka adalah kekuatan mereka, dan bertahan lama di alam dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
"Aku heran bagaimana orang-orang ini begitu kuat dan tampak bahagia meski kehidupan yang sangat menantang.”

Saya tidak pernah menyangka kalau Karen tiba-tiba meneteskan airmata di tengah-tengah pembicaraan kami. Dia seorang professor yang senior, walau masih belia dalam umur. Tapi juga pengalamannya yang luar biasa, menjadikan saya lebih banyak mendengar.

Di tengah-tengah membicarakan ‘kesulitan hidup’ orang-orang Afghanistan dan Pakistan, khususnya di daerah pegunungan-pegunungan, dia meneteskan airmata tapi sambil melemparkan senyum. “I am sorry, saya sangat emosional dengan kisah ini,” katanya.

Segera saya ambil kendali. Saya bercerita tentang konsep kebahagiaan menurut ajaran Islam. Bahkan berbicara panjang lebar tentang kehidupan dunia sementara, dan bagaimana Islam mengajarkan kehidupan akhirat itu sendiri. 

"Tidak peduli bagaimana Anda menjalani hidup Anda di sini, itu adalah sementara dan tidak memuaskan. Harus ada beberapa tempat, kadang di mana kita akan hidup kekal, di mana semua mimpi dan harapan akan terpenuhi, " jelasku. “Keyakinan ini memberi kita kekuatan besar dan tekad untuk menjalani hidup kita sepenuhnya, tidak peduli bagaimana situasi dapat mengelilingi kehidupan itu sendiri,” jelasku.

Tanpa terasa adzan Dhuhur dikumandangkan. Saya pun segera berhenti berbicara. Nampaknya Karen paham bahwa ketika adzan didengarkan, maka kita seharusnya mendengarkan dan menjawab. Mungkin dia sendiri tidak paham apa yang seharusnya diucapkan, tapi dia tersenyum ketika saya meminta maaf berhenti berbicara.

Setelah adzan, saya melanjutkan sedikit, lalu saya tanya kepada Karen, "Jadi, apa yang benar-benar membuat Anda menelepon saya?”

"Saya ingin memberitahu Anda bahwa pikiran saya terus-menerus mengingat orang-orang itu. Memori saya mengingatkan saya tentang bagaimana mereka bahagia, sementara kita, di Amerika hidup dalam keadaan mewah, tapi penuh kekurangan kebahagiaan,” ujarnya seolah bernada marah.

"Tapi kenapa kau harus datang dan membicarakan dengan saya?" pancingku lagi.

Karen merubah posisi duduknya, tapi nampak sangat serius lalu berkata. "Aku sudah memikirkan ini untuk waktu yang cukup lama. Tapi aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana untuk melanjutkan itu. Aku ingin menjadi seorang muslim,” ujarnya mantap.

Saya segera menjelaskan bahwa untuk menjadi muslim itu sebenarnya sangat mudah. Yang susah adalah proses menemukan hidayah. Jadi nampaknya Anda sudah melalui proses itu, dan kini sudah menuju kepada jenjang akhir. 
"Pertanyaan saya adalah apakah Anda benar-benar yakin bahwa ini adalah agama yang Anda yakini sebagai kebenaran, “ kataku.

"Ya, tentu tidak diragukan lagi!" Jawabnya tegas.
Saya segera memanggil salah seorang guru weekend school wanita untuk mengajarkan kepada Karen mengambil wudhu. Ternyata dia sudah bisa wudhu dan shalat, hanya belum hafal bacaan-bacaan shalat tersebut.

Selepas shalat Dhuhur, Karen saya tuntun melafalkan, “Asy-hadu an laa ilaaha illa Allah wa asy-hadu anna Muhammadan Rasul Allah” dengan penuh khusyu’ dan diikuti pekikan takbir ratusan jamaah yang hadir.
Hanya doa yang menyertai, semoga Karen Henderson dijaga dan dikuatkan dalam iman, tumbuh menjadi pejuang Islam di bidangnya sebagai profesor ilmu-ilmu sosial di salah satu universitas bergengsi di AS. Amin! [New York, 26 April 2010/www.hidayatullah.com]


clip_image002Penulis adalah imam Masjid Islamic Cultural Center of New York dan penulis rubrik "Kabar Dari New York" di www.hidayatullah.com 

Selesai 
< billaahit taufiq wal hidayah >

Jumat, 07 Januari 2011

Membaguskan Hati dan Akhlak Anak - Membatasi Pergaulan Buruk (Part 2)

 

Pembentukan akhlak anak memerlukan campur tangan orangtuanya, seperti kertas putih kosong, sebagaimana hadits Nabi,”Setiap bayi dilahirkan senantiasa dilahirkan atas (dasar) fithroh (kemurnian tauhid). Lalu kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya beragama Yahudi atau Nashrani atau menjadikannya Majusi.”(HR Bukhori).

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah): (Tetaplah atas) fithroh Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu …”(QS. 30 ar—Rum:30).

 

Termasuk kewajiban sangat ditekankan bagi orangtua, yaitu ;  KEWAJIBAN PERTAMA meliputi :

1. Selalu menjaga anak dari segala sesuatu yang dapat mengeluarkan dari fithrah tauhid dan harus dengan baik dan bersungguh-sungguh mendidiknya.

2. Menjauhkannya dari penyusuan orang tidak baik, karena penyusuan dapat merubah tabiat (karakter, sikap dan akhlak).                           (HR al-Qudhoiy dari Ibn Abbas)

3. Harus selalu menanamkan di hati anaknya perihal :

   Ketauhidan - mengenal Allah dan mengenalkan Islam seluas-luasnya
   Keagungan syiar-syiar Islam
   Segala hal yang diharamkan Allah

4. Mengarahkan pada nilai kebaikan dengan cara :

   Menumbuhkan rasa cinta terhadap kebaikan
   Membangkitkan rasa senang untuk melakukan kebaikan
   Menumbuhkan rasa cinta terhadap pelaku-pelaku kebaikan
   Menjadikan si Anak rindu (menyukai) untuk melakukan kebaikan
   Mendorong si Anak untuk melakukan kebaikan
   Membiasakan tutur kata yang baik dan bijak dan menanamkan
     perasaan senang kepada para  pelakunya.

5. Menjauhkan si Anak dari nilai-nilai keburukan dengan cara :

   Menumbuhkan perasaan benci di hati Anak pada keburukan
     (kejahatan dan kekejian)
   Membangkitkan rasa tidak suka untuk melakukan keburukan
   Menanamkan kebencian kepada pelaku-pelaku keburukan dan
     orang-orang yang sedang melakukan keburukan dan kejahatan
   Menjauhkan si Anak dari para pelaku keburukan dan kejahatan
   Menjauhkan si Anak dari tempat-tempat keburukan dan kejahatan
   Menjauhkan Anak dari semua tayangan TV, gambar, video, verbal
     (pembicaraan atau perkataan) teks cerita, bacaan atau buku yang
     berdampak buruk dalam pembinaan akhlak
   Menjauhkan perkataan caci-maki, umpatan, celaan dan hinaan
     menanamkan rasa benci kepada para pelakunya.

6. Tidak menaburkan benih rasa cinta dunia di hati si Anak dengan cara :
   menjauhkan anak dari kecenderungan pada kesenangan dan
     dan kenikmatan-kenikmatan dunia
   Tidak membantu si Anak melakukan hal-hal tersebut
   Tidak pula menolongnya dalam melakukan hal itu
   Tidak juga membantu meringankan beban dalam masalah itu
Karena tindakan atau bantuan untuk si Anak yang berkecenderungan mengutamakan kesenangan dan kenikmatan duniawi termasuk perlakuan yang tidak baik kepada anak itu sendiri di pandang dari sudut kepentingan agamanya. Dan hal itu akan membelokkannya dari bentuk istiqomah (pengikutan pada jalan lurus sebagai tujuan beragama Islam).

  KEWAJIBAN KEDUA meliputi :
1. Wajib bagi kedua orangtuanya memerintahkan anaknya untuk :

   Melakukan sholat jika anak sudah mencapai 7 tahun baik anak laki
    maupun anak perempuan. Dan boleh dipukul dengan pukulan yang
    tidak membahayakan atau merusak tubuh, apabila meninggalkan
    kewajiban sholatnya pada usia 10 tahun
   Melatih dan melakukan hal yang mampu dilakukan si Anak pada
     usia 7 tahun seperti berlatih puasa penuh

2. Wajib bagi kedua orangtuanya untuk MENCEGAH ANAKNYA dari :

   KAWAN-KAWAN YANG BURUK (TABIAT DAN AGAMANYA)
   PERGAULAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL YANG TIDAK BAIK
   Kebiasaan-kebiasaan yang melalaikan kewajiban utamanya
   Kebiasaan membesar-besarkan (melebih-lebihkan) masalah kecil.

3. Wajib memberi perhatian lebih dan mencermatinya apabila melihat adanya tanda-tanda Tamyiz (berfungsi baik akalnya) dan tanda-tanda akil balik (memasuki usia remaja).

4. Tidak memanggilnya dengan perkataan maupun perbuatan kecuali dengan dengan lemah-lembut, manis, sopan dan baik. Hal ini dimaksudkan agar anak terbiasa dengan hal tersebut. Dan agar tertanam kuat dalam hati si Anak untuk mengulang-ulang kebiasaan baik tersebut. Sehingga pada usia dewasa kelak mudah baginya untuk melakukannya. Karena sesungguhnya kebaikan itu harus menjadi kebiasaan.

Kesimpulan :

Sekali lagi perlu diulang lagi untuk memberi penekanan pada topik dan judul diatas adalah menjaga bergaulnya putra-putri kita dari anak-anak lain yang BUKAN termasuk dari anak-anak pelaku kebaikan. Dan lebih diutamakan dan dianjurkan memilih anak anak dari bibit orang yang taqwa lagi faqih (ilmu agamanya mendalam).

Karena sesungguhnya dikatakan : “Kebanyakan kerusakan anak-anak berasal dari interaksi pergaulan sebagian mereka kepada yang yang lain.”

Penutup ;

Diantara saat ia lahir hingga usia baligh (dewasa) tidak ada pembebanan kewajiban (taklif) dari Allah ta’ala, misalnya sholat dan puasa atau dikenai hukum agama (syari’at Islam). Terkecuali kewajiban orangtua atau walinya untuk mendidik dan melatih kebiasaan baik kepada si Anak.

Untuk lebih mendalami masalah ini yang lebih memadai (lengkap) silahkan membaca kitab “Ihyaa ulumuddin” pada bagian Pelatihan Jiwa (“Riyadhotul nafsi”) karya al-Imam hujjatul Islam Al-Ghazaly. Berisi tentang cara melatih anak dan melakukan perbaikan pendidikan mereka.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More